Selasa, 08 Oktober 2013

TULISAN RESENSI


Resensi
Resensi berarti menilai, melihat kembali, dan menimbang. Tindakan meresensi dapat diartikan sebagai memberikan penilaian atau mengkritik, mengungkap kembali isi buku, membahas dan menilai kelebihan dan kekurangan buku tersebut untuk menginformasikan buku tersebut kepada masyarakat luas. Tujuan meresensi yaitu memberikan informasi kepada masyarakat apakah buku ini menarik atau tidak, memberikan pertimbangan kepada pembaca dengan memberikan nilai-nilai yang lebih pada buku tersebut.
Didalam sebuah resensi terdapat dua macam unsur, yaitu:
  1. Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
  2. Unsur Ekstrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari luar.
Unsur Intrinsik
  • Tokoh
Tokoh adalah seseorang yang mengalami berbagai peristiwa didalam cerita. Jika dilihat dari peran tokoh dalam pengembangan suatu cerita dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu, sedangkan jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat pula dibedakan kedalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
  1. Tokoh Protagonis adalah tokoh yang memiliki watak tertentu dalam segi kebenaran seperti baik hati, jujur, setia.
  2. Tokoh Antagonis adalah tokoh yang memiliki watak bertentangan dengan tokoh protagonist seperti jahat, arogan.
  3. Tokoh Tritagonis adalah tokoh yang selalu menjadi penengah, dan sering dimunculkan sebagai tokoh atau orang ketiga.
  4. Tokoh Pembantu atau peran pembantu atau figuran adalah tokoh yang membantu cerita tokoh utama, posisinya bisa sebagai seorang pahlawan ataupun sebagai penentang tokoh utama.
  • Penokohan/Perwatakan
Yang dimaksud dengan penokohan adalah penggambaran tentang sifat tokoh dalam suatu cerita. Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk menggambarkan sifat tokoh dalam cerita tersebut, yaitu:
  1. Campuran ialah penggambaran sifat tokoh melalui penggabungan cara analitik dan dramatik dengan tujuan untuk saling melengkapi.
  2. Analitik cara ini dilakukan pengarang untuk menggambarkan sifat tokoh secara langsung.
Contoh : Siapa yang tidak mengenal Didi yang pintar dan selalu ceria. Meskipun secara fisik terlihat pendek namun sosoknya yang ramah dan baik hati kepada teman-temannya membuat dirinya menjadi panutan.
3.      Dramatik adalah cara pengarang untuk menggambarkan tokoh utama secara tersurat, dengan kata lain tidak langsung. Penokohan cara ini bisa melalui penggambaran tempat tinggal, percakapan atau dialog antar tokoh, fisik, tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu dan jalan pikiran tokoh.
  • Tema
Tema adalah suatu unsur dalam karya sastra yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang melalui karyanya.
  • Plot / Alur cerita
Plot atau alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Rangkaian peristiwa ini disusun berdasarkan hubungan yang menunjukkan sebab-akibat. Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita memiliki plot/alur cerita sebagai berikut :
  1. Tahapan perkenalan adalah tahap dimana permulaan suatu cerita dimulai dengan suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan. Di tahap ini berisi pengenalan tokoh, reaksi antar pelaku, penggambaran fisik dan penggambaran tempat.
  2. Menuju ketahap pertikaian adalah tahap dimana terjadinya pertentangan antar pelaku (awal mula pertentangan selanjutnya). Konflik dapat dibagi menjadi 2, yaitu: a). Konflik Internal adalah konflik yang terjadi dalam diri sang tokoh. b). Konflik Eksternal adalah konflik yang terjadi dari luar diri tokoh (konflik tokoh dengan tokoh, tokoh dengan lingkungan, tokoh dengan tuhan)
  3. Komplikasi atau tahap penanjakan konflik, ketegangan dirasakan mulai semakin berkembang dan rumit terjadi pada tahap ini.
  4. Klimaks merupakan ketegangan yang semakin memuncak dengan perubahan nasib pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang pula tidak terbukti pada akhir cerita.
  5. Penyelesaian, tahap akhir cerita pada bagian ini terdapat penjelasan mengenai nasib-nasib yang dialami para tokoh dalam cerita setelah mengalami konflik dalam cerita. Beberapa cerita terkadang menyerahkan penyelasaian kepada pembaca, sehingga akhir cerita seperti ini tak ada penyelesaian atau menggantung.
  • Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengarang dalam mengungkapkan ide/gagasan melalui cerita.
  • Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam sebuah cerita atau karya sastra.
  • Amanat
Amanat adalah pesan atau kesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui jalan cerita.
  • Latar/Setting
Latar adalah tempat dimana terjadinya kejadian atau peristiwa dan waktu terjadinya sebuah peristiwa, latar juga menjelaskan segala keterangan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam alur cerita. Latar terbagi lagi menjadi beberapa unsur seperti dibawah ini:
  1. Latar Tempat adalah latar yang mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa dalam novel. Contoh : rumah, taman, kota, pedesaan.
  2. Latar Waktu adalah latar yang berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa. Contoh : masa kini, masa lalu.
  3. Latar Sosial adalah latar yang mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat. Contoh : Kesederhanaan, keramahan.
Contoh resensi
Judul               : Jingga dan senja
Pengarang       : Esti Kinasih
Penerbit          : PT. Gramedia pustaka Utama
Jenis Buku      : Novel
Tebal              : 312 halaman                                                         
Tahun Terbit   : Februari 2010

Sinopsis :
            Tari gadis remaja yang bersekolah di SMA Airlangga kelas X. Dia penggemar aksesoris berwarna oranye karena dia lahir pada saat matahari terbenam. Awalnya dia adalah gadis biasa di sekolahnya, tetepi setelah bertemu dengan soerang pria yang bernama Ari, Tari menjadi gadis popular disekolahnya.
            Ari, dia kelas XII sekaligus pentolan SMA Airlangga. Ari terkenal biang onar disekolahnya dan suka tawuran antar sekolah. Selain terkenal biang onar, Ari juga terkanal dikalangan cewek-cewek disekolahnya. Karena selain tampan dia juga kaya dan nilainya juga cukup baik disekolah. Ari mempunyai musuh bebuyutan di SMA Brawijaya yang bernama Angga, dia juga pentolan di sekolahnya.
            Tari dan Ari bertemu pada waktu yang tidak diduga-duga yaitu pada saat tawuran antara SMA Airlangga dengan SMA Brawijaya. Angga yang melihat Ari berusaha keras menyelamatkan Tari, bertekad untuk bisa merebut Tari dari Ari. Melihat itu angga memanfaatkan peluang itu dengan cara sebagai pelindung Tari.
            Ari marah melihat Angga berusaha mendekati Tari. Ari yang selama ini tidak peduli dengan cewek, tiba-tiba berusaha keras untuk mendapatkan Tari, mungkin karena adanya kesamaan antar mereka. Mereka lahir saat matahari terbenam. Sejak itu hari-hari Tari berubah menjadi hari yang buruk.

Kelebihan    :
Cerita dari novel Jingga dan Senja sangat menarik, sehingga menumbuhkan minat baca bagi para pembaca. konfliknya juga cukup banyak sehingga alur ceritanya tidak monoton
Kelemahan  :
Kertas yang digunakan masih menggunakan kertas buram.
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar