Selasa, 08 Oktober 2013

tugas



PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran adalah proses berpikir yang berlawanan dengan pengamatan indera yang menghasilkan suatu konsep dan pengertian. Penalaran deduktif adalah suatu proses berpikir untuk menarik kesimpulan yang sesuai kebenaran dan keyakinan atas fakta-fakta yang bersifat umum agar mendapatkan pengetahuan baru yang bersifat khusus. Proses penarikan kesimpulan ini diawali dengan membentuk teori, hipotesis, definisi operasional, instrument dan operasionalisasi atau agar memahami suatu gejala harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut lalu melakukan penelitian lapangan agar gejala tersebut dapat dipahami.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya : 

a. Silogisme 

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme terdiri dari dua pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dengan arti lain bahwa silogisme adalah suatu penarikan kesimpulan yang terdiri dari dua pendapat.
1.      Silogisme Kategorial
Sebuah Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan(K) yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis umum(My), sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis khusus(Mn).
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K).
Contoh :
 Premis umum : Semua pegawai akan digaji.
Premis khusus : Pak budi adalah seorang pegawai.
Kesimpulan : Pak budi akan digaji.
2.      Silogisme Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berfungsi sebagai konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, maka simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden,maka simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
Premis umum :  Jika manusia tidak punya makanan, manusia akan kelaparan.
Premis khusus :  manusia tidak punya makanan.
Kesimpulan  : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
3.      Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Kakak saya berada di Jakarta atau Surabaya.
Mn : Kakak saya berada di Jakarta.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Surabaya.

b. Entimen     


Entimen adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara langsung dengan cara tidak perlu mengucapkan silogisme premisnya karena sudah sama-sama diketahui.
contoh :
kendaraan seperti mobil membutuhkan bahan bakar minyak untuk menjalankan mesinnya apabila tidak ada bahan bakar minyak maka tidak akan berjalan atau bergerak.

c. salah nalar

salah nalar adalah suatu gagasan atau simpulan yang keliru atau sesat. Pada salah nalar kita tidak mengikuti tata cara pemikiran dengan tepat. keyakinan atas kesalahan itu membantu kita menemukan logika yang tidak masuk akal dalam tulisan. Di bawah ini ada macam-macam salah nalar .

jenis-jenis salah nalar : 
a.       Deduksi yang salah
yaitu Kesimpulan dari suatu silogisme yang diawali dengan premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan. 
Contoh :
Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi pandai.
b.       Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh : Semua orang yang mengikuti pelatihan patriot akan menjadi manusia yang pancasilais sejati. 
c.       pemilihan terbatas pada dua alternatif 
Salah nalar ini didasari oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh : penjahat itu membunuh korbannya agar kejahatannya tidak diketahui orang lain.
d.      penyebab salah nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh : dodi mendapatkan uang yang banyak setelah ia member sesajen kepada makam.
e.       analogi yang salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh : walaupun ia lulusan universitas negri tidak dapat mengerjakan ttugasnya dengan benar.
f.        Argumentasi bidik orang 
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang dikerjakannya
Contoh : program KB tidak dapat berjalan dengan baik karena petugas penyuluhannya memiliki 6 orang anak.
g.       Meniru-niru yang sudah ada
salah nalar jenis ini mempercayai anggapan bahwa kita dapat melakukan suatu hal yang orang lain juga bias melakukan hal tersebut.
Contoh : saat ujian bahasa Indonesia dodi mencontek karena melihat dedi juga mencontek pada ujian matematika.
h.      penyamarataan para ahli
             salah nalar ini disebabkan oeh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama.  
Contoh : Sarah pandai menjahit, ia adalah lulusan sekolah menjahit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar