Jumat, 20 April 2012

perekonomian indonesia


Perdagangan bebas antara ancaman dan kebebasan laba
Perdagangan bebas adalah penjualan dan pembelian produk antar negara, pada perdagangan ini dilakukan secara bebas yang berarti tidak dikenakan pajak ekspor-impor. Kebijakan Perdagangan bebas dilakukan oleh tanpa melakukan pengawasan, walaupun dalam perdagangan ini diberi kebebasan namun pemerintah harus tetap mengawasi. Penyebab diberlakukannya sistem perdagangan bebas ini disebabkan oleh perbedaan sumber daya alam, perbedaadn ilmu pengetahuan dan teknologi, perbedaan kebudayaan, untuk memenuhi kebutuhan dalam negri dan untuk mencari keuntungan.
Perdagangan bebas tidak hanya memberikan dampak positif bagi negara yang menerapkannya namun juga ada dampak negatifnya. Sebagai dampak positif dari perdagangan bebas yaitu memperluas perdagangan antar negara sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan pada negara tersebut karena membuka lebar kesempatan lapangan pekerjaan dan pendapatan. Lalu sebagai dampak negatif dari perdagangan bebas yaitu banyak barang yang diimpor dari luar negeri sehingga mematikan produksi dari negara karena banyak konsumen yang lebih tertarik pada produk luar negeri karena memiliki kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah, inilah suatu ancaman yang timbul akibat perdagangan bebas karena rendahnya daya saing produk dalam negri terhadap produk yang diimpor dari luar negri.
Sehingga dapat disimpulkan yaitu dampak dari perdagangan bebas dapat ditentukan dari seberapa besar produksi dan peningkatan nilai ekonomi pada negara tersebut. Untuk negara yang dapat menguasai  dan dapat mengendalikan arus perdagangan bebas tersebut maka akan mendapatkan laba yang besar dan tidak akan mematikan produksi dari negara itu sendiri. Namun sebaliknya apabila negara yang telah menerapkan sistem perdagangan bebas ini belum menguasai dan tidak dapat mengendalikan maka akan mematikan produksi dalam negeri dan selalu bergantung pada produk negara lain karena rendahnya daya saing produk dalam negeri.
Rendahnya daya saing produk dalam negeri ini disebabkan oleh tingginya harga barang baku, adanya ketidakstabilan, rendahnya pasokan komponen, tingginya harga energi serta modal yang sulit didapatkan. Akibatnya biaya produksi sangat tinggi yang menyebabkan harga barang tersebut tinggi  maka dari itu harga barang lebih tinggi dibandingkan dengan produk luar. Sehingga negara hanya mengkonsumsi barang dari luar dan bukan menjadi negara yang memproduksi langsung, jika kejadian ini berlangsung lama maka keuangan negara tersebut akan mengalami defisit karena tidak ada pemasukkan uang kenegara tersebut. Akibat lain yaitu banyak perusahaan dalam negeri yang gulung tikar atau mengalami kebangkrutan dan semakin meningkatnya tingkat pengangguran.
Oleh karena itu perdagangan bebas harus lebih dikaji lagi karena banyak dampak negatif bila perdagangan bebas ini tidak dikendalikan. Salah satu cara untuk mengendalikan perdagangan bebas ini yaitu negara harus lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri sehingga tidak perlu banyak mengimpor namun lebih meningkatkan ekspor barang, agar negara memperoleh laba untuk kesejahteraan rakyatnya.
Angkatan kerja dan pengangguran
Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia produktif yaitu 15-64 tahun yang berpotensi untuk bekerja dan yang memiliki pekerjan  sementara maupun yang sedang mencari pekerjaan. Sedangkan pengguran adalah orang yang masuk dalam hitungan angkatan kerja namun belum mendapatkan pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lahan pekerjaan yang tersedia.Salah satu penyebab kemiskinan yang melanda negara indonesia yaitu angkatan kerja yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan.
Masalah pengangguran bukan masalah yang banyak memiliki solusi karena meningkatnya pengangguran akan mengakibatkan turunnya produktivitas dan pendapatan masyarakat sehingga akan menimbulkan masalah sosial lainnya contohnya orang yang sudah putus asa maka ia akan melakukan tindak kejahatan seperti mencuri untuk memenuhi kebutuhannya. Ketidak adanya pendapatan akan menyebabkan pula penurunan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan karena harus mengurangi pengeluaran konsumsinya.
 Faktor-faktor yang menyebabkan adanya pengangguran yaitu :
a.   pendidikan yang rendah karena dengan rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh seseorang maka ia akan sulit mencari pekerjaan karena biasanya perusahaan mencari angkatan kerja yang memiliki pola pikir dan pengetahuan yang luas.
b.   Kurangnya lapangan pekerjaan yaitu  jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang telah disediakan.
c.    Kurang keterampilan yaitu masyarakat lebih cenderung berpendidikan sma dibanding smk padahal smk adalah sekolah yang mengasa keterampilan untuk dunia kerja.
d.   Ketergantungan diri pada orang lain hal ini biasanya disebabkan oleh rasa malas untuk bekerja sehingga lebih menggantungkan dirinya pada orang tuanya dan memilih untuk tidak bekerja.
e.   Kurangnya jiwa kewirausahawan, semua orang memiliki peluang untuk membuka usaha  jadi tidak hanya mengandalkan pekerjaan yang sudah ada namun jiwa kewirausahawan juga akan membuka lapangan pekerjaan yang baru.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran yaitu :
1.   Membuat dan membuka kelompok usaha bersama sehingga terciptanya lapangan pekerjaan yang baru.
2.   pemerintah memberikan bantuan dengan cara peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan.
3.    pemerintah juga harus membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan para pengangguran.
4.   memperluas program sinergi antar BUMS dan BUMN.
5.   memperlambat laju petumbuhan penduduk.
6.    lebih selektif dalam pengiriman tenaga kerja yang akan dikirim ke luar negri.
7.    menempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional, dan
8.   lebih mengembangkan potensi pada sektor pertanian dan kelautan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar